Header Ads

Buku Jejak Langkah Bidikmisi: Catatan Keberhasilan Program

DIBIDIKMISI.COM-Sejak diinisiasi tahun 2010 lalu, Program Bidikmisi diklaim menghasilkan lulusan yang telah mengangkat ekonomi keluarga. Beberapa alumni sukses bekerja, baik di dalam maupun luar negeri, menunjukkan bahwa Program Bidikmisi membuka pintu kesempatan bagi orang banyak keluar dari lingkaran kemiskinan melalui peningkatan akses pendidikan tinggi.

Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Bidikmisi ditujukan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi, tetapi memiliki potensi akademik baik dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Penjelasan tersebut termaktub di dalam buku saku berjudul ‘Jejak Langkah 2010-2018, Data dan Fakta Bidikmisi: Menggapai Mimpi Pendidikan Tinggi’ yang disusun Subdit Kesejahteraan dan Kewirausahaan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti.

Buku itu menyebutkan, sejak awal Program Bidikmisi diimplementasikan pada tahun 2010, jumlah pendaftar semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu bisa dilihat dari data peningkatan keketatan persaingan dalam proses seleksi calon penerima Bidikmisi. Tahun 2010, rasio antara pendaftar dan penerima hanya 3,0. Kemudian terus meningkat setiap tahun dan menjadi 6,2 di tahun 2018.

Semakin ketatnya persaingan mendorong Kemenristekdikti berupaya menaikkan kuota penerima Bidikmisi yang pada tahun 2017 berjumlah 80.000 mahasiswa menjadi 90.000 mahasiswa pada tahun 2018. Direncanakan kuota Bidikmisi akan meningkat menjadi 130.000 mahasiswa pada tahun 2019. Ini untuk mengakomodasi banyaknya calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang memiliki potensi akademik baik, namun terkendala secara ekonomi (hal. 5).

Yang menarik, berdasarkan hasil tracer study atau pelacakan jejak alumni Program Bidikmisi tahun 2018, sebanyak 67% alumni dapat langsung bekerja, 17% alumni memilih untuk berkeluarga, 9% melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, dan 7% lainnya sedang mencari kerja (hal.10). Alumni Bidikmisi juga dapat bersaing dalam mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan kuliah.

Sebanyak 24% alumni mendapatkan pekerjaan pertamanya 3 bulan sebelum lulus. Selain itu, masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan juga relatif rendah, yaitu rata-rata antara 1 hingga 2 bulan. Sebagai sumber daya manusia (SDM) yang unggul, alumni Bidimisi bisa mendapatkan tempat untuk berkarier dalam waktu relatif singkat.

Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari berbagai upaya pendampingan dan pelatihan seperti pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, karier, dan berbagai pelatihan softskill lainnya. Dengan begitu penerima Program Bidikmisi terbukti dapat bersaing dan sukses di berbagai bidang.

Meski demikian, penerima Bidikmisi masih perlu mengasah kemampuan untuk berbaur di lingkup internasional. Kemampuan itu adalah berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan pengetahuan di luar bidang ilmu. Jika dua kemampuan tersebut dapat ditingkatkan, maka dapat menambah keterampilan penerima dan alumni Bidimisi, sehingga daya saing menjadi lebih baik dan mampu berkarya di tingkat internasional.

Sumber : Tutwuri.id


No comments

Powered by Blogger.