Akses Bidikmisi Diperluas
Berlandaskan pendoman dan persyaratan Bidikmisi 2018, siswa dengan penghasilan kotor kedua orang tua sebesar 4 juta boleh mendaftar. Ini memberi peluang luas bagi para pelamar Bidikmisi, termasuk dari kelas menengah yang dianggap memenuhi prasyarat.
Jakarta, 16 Januari 2018. —Sekadar rerasanan di grup alumni Bidikmisi Unair tentang standar Bidikmisi 2018. Perlu diketahui bahwa ukuran tidak mampu secara ekonomi berdasarkan pedoman Bidikmisi yang dirilis Dikti lewat web resmi Bidikmisi adalah sebagai berikut :
Pertama,
penerima Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat atau kartu sejenisnya.
Yang
menarik ialah yang kedua. Bunyinya : “Pendapatan kotor orang tua/wali gabungan
(suami + istri) setinggi-tingginya Rp4.000.000,00 (Empat juta rupiah) atau
pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota keluarga
maksimal Rp750.000,00.”
Prasyarat
kedua ini berbeda dengan pedoman tahun 2017, yang bunyinya : “Pendapatan kotor gabungan orang Tua/Wali (suami
istri) maksimal sebesar Rp3.000.000,00 per bulan dan atau pendapatan kotor
gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga maksimal Rp750.000,00
setiap bulannya.”
Perbedaannya berarti terdapat pada kenaikan
standar angka dari 3 juta ke 4 juta. Tentu ini adalah kabar baik bagi para
pelamar Bidikmisi. Karena katagorisasi calon penerima Bidikmisi diperluas
jangkauannya. Tidak semata untuk kelompok bawah saja, melainkan mencoba
mengakomodasi golongan tengah. Seiring dengan naiknya kuota Bidikmisi Nasional
yang di tahun 2018 ini diperkirakan sebanyak 90.000 untuk seluruh Perguruan
Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia (pikiran-rakyat.com).
Untuk itu, tugas kawan-kawan yang sedang
terjun ke lapangan untuk sosialisasi Bidikmisi harus mengkomunikasikan perubahan
standart ini dengan jeli terutama kepada pihak sekolah yang terkadang
berpeluang bisa menghambat pendaftaran siswanya untuk mendaftar Bidikmisi.
Perlu dicatat pula bahwa perluasan akses
Bidikmisi ini harus di dukung, karena pada dasarnya Bidikmisi dengan kuotanya
yang semakin besar harus semakin membawa kemanfaatan bagi semua kelompok, dan
kalau memang over cover kelompok ekonomi miskin, maka perluasan ke kelompok di
atasnya bisa dimungkinkan. Tentu itu semua harus berdasar pada aturan yang
berlaku dan tidak boleh asal-asalan.
Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk
mendukung program Bidikmisi yang tepat sasaran, bisa diakses oleh semua pihak. Kepada
adik-adik yang ingin kuliah lewat Bidikmisi, segera daftarkan diri, karena
pendaftaran sudah dimulai sejak 15 Januari 2018. Salam Bidikmisi !
Post a Comment